Senin, 01 November 2010

Obama Sampaikan Belasungkawa Terhadap Indonesia

Obama Sampaikan Belasungkawa Terhadap Indonesia 



27/10/2010 11:11
Liputan6.com, Washington DC: Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyatakan kesedihan dan menjanjikan bantuan bagi korban tsunami di Indonesia. Obama menyampaikan ucapan dukacita atas tewasnya sejumlah orang akibat tsunami di Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat. Demikian laporan juru bicara Gedung Putih, Robert Gibbs, Selasa (26/10) waktu setempat.

"Michelle dan aku sangat sedih mendengar banyak korban tewas, cedera, dan kerusakan yang telah terjadi akibat gempa dan tsunami di Sumatra Barat," kata Obama seperti dikutip Gibbs. "Pada saat mendengar kabar tersebut, saya berbesar hati dan didorong oleh keinginan yang kuat untuk membantu para korban. Amerika Serikat selalu siap untuk membantu dengan cara apa pun," imbuh Obama.

Lebih dari 100 orang tewas dan ratusan lainnya hilang setelah tsunami menghantam Kepulauan Mentawai, Senin malam silam. Ini setelah gempa berkekuatan 7,7 skala Richter melanda kepulauan di Sumatra Barat, tersebut menghasilkan gelombang setinggi hampir tiga meter yang menyapu 10 desa. Sedangkan di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, letusan atau erupsi Gunung Merapi menimbulkan sedikitnya belasan orang tewas.(ANS/Yahoo!News)

Continue Reading...

Mukjizat di Tengah Bencana

Mukjizat di Tengah Bencana


  

Asep Kusnadi
29/10/2010 16:16
Liputan6.com, Mentawai: Sebuah keajaiban terjadi di tengah bencana yang melanda Mentawai. Saat deburan air tsunami pasca gempa 7,2 skala Richter menghantam, dua bayi yang masih berumur dua bulan selamat sementara ratusan orang lainnya tewas.

Dua bayi yang belum sempat diberi nama ini dirawat di Puskesmas Sikakap dan gereja setempat bersama anak-anak lainnya yang menjadi korban. Orangtua mereka belum diketemukan.

Bukan hanya dua bayi ini yang kini sebatang kara. Roi Marten juga kehilangan orangtuanya. Bocah ini ditemukan tersangkut di pohon kelapa. Hingga kini, Roi masih terus merintih kesakitan karena hampir seluruh badannya penuh luka akibat hantaman air.

Para pengungsi tentu sangat berharap pemerintah bukan hanya melihat dari kejauhan, namun segera menolong dan mengirimkan bantuan alat alat kesehatan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPD) Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, mencatat hingga Jumat (29/10) pukul 09.30 WIB, korban tewas akibat gempa dan tsunami mencapai 408 orang. (Baca: Korban Tewas Bencana Mentawai Jadi 408 Orang).

Sementara, berdasarkan data di pos koordinasi tanggap bencana di Sikakap, 303 orang masih dilaporkan hilang, 270 penduduk luka berat dan 142 orang luka ringan. (CHR/YUS)
Sumber : Liputan 6
Continue Reading...

8 Gunung Berapi Indonesia yang terkenal di Dunia karena letusannya

8 Gunung Berapi Indonesia yang terkenal di Dunia karena letusannya


Volcanic Explosivity Index (VEI) dikemukakan oleh Chris Newhall dari U.S. Geological Survey dan Steve Self dari Universitas Hawaii tahun 1982 untuk menyediakan pengukuran relatif dari besarnya letusan gunung berapi.
8. Gunung Kelud (VEI=4)
Sejak abad ke-15, Gunung Kelut telah memakan korban lebih dari 15.000 jiwa. Letusan gunung ini pada tahun 1586 merenggut korban lebih dari 10.000 jiwa. Sebuah sistem untuk mengalihkan aliran lahar telah dibuat secara ekstensif pada tahun 1926 dan masih berfungsi hingga kini setelah letusan pada tahun 1919 memakan korban hingga ribuan jiwa akibat banjir lahar dingin menyapu pemukiman penduduk.

Pada abad ke-20, Gunung Kelut tercatat meletus pada tahun 1901, 1919 (1 Mei), 1951, 1966, dan 1990. Tahun 2007 gunung ini kembali meningkat aktivitasnya. Pola ini membawa para ahli gunung api pada siklus 15 tahunan bagi letusan gunung ini.
7. Gunung Merapi (VEI=4)
Gunung Merapi adalah yang termuda dalam kumpulan gunung berapi di bagian selatan Pulau Jawa. Gunung ini terletak di zona subduksi, dimana Lempeng Indo-Australia terus bergerak ke bawah Lempeng Eurasia. Letusan di daerah tersebut berlangsung sejak 400.000 tahun lalu, dan sampai 10.000 tahun lalu jenis letusannya adalah efusif. Setelah itu, letusannya menjadi eksplosif, dengan lava kental yang menimbulkan kubah-kubah lava.
Letusan-letusan kecil terjadi tiap 2-3 tahun, dan yang lebih besar sekitar 10-15 tahun sekali. Letusan-letusan Merapi yang dampaknya besar antara lain di tahun 1006, 1786, 1822, 1872, dan 1930. Letusan besar pada tahun 1006 membuat seluruh bagian tengah Pulau Jawa diselubungi abu. Diperkirakan, letusan tersebut menyebabkan kerajaan Mataram Kuno harus berpindah ke Jawa Timur. Letusannya di tahun 1930 menghancurkan 13 desa dan menewaskan 1400 orang.


6. Gunung Galunggung (VEI=5)
Gunung Galunggung tercatat pernah meletus pada tahun 1882 (VEI=5). Tanda-tanda awal letusan diketahui pada bulan Juli 1822, di mana air Cikunir menjadi keruh dan berlumpur. Hasil pemeriksaan kawah menunjukkan bahwa air keruh tersebut panas dan kadang muncul kolom asap dari dalam kawah. Kemudian pada tanggal 8 Oktober s.d. 12 Oktober, letusan menghasilkan hujan pasir kemerahan yang sangat panas, abu halus, awan panas, serta lahar. Aliran lahar bergerak ke arah tenggara mengikuti aliran-aliran sungai. Letusan ini menewaskan 4.011 jiwa dan menghancurkan 114 desa, dengan kerusakan lahan ke arah timur dan selatan sejauh 40 km dari puncak gunung.
5. Gunung Agung (VEI=5)
Gunung Agung terakhir meletus pada 1963-64 dan masih aktif, dengan sebuah kawah besar dan sangat dalam yang kadang-kadang mengeluarkan asap dan abu. Dari kejauhan, gunung ini tampak kerucut, meskipun didalamnya terdapat kawah besar.
Dari puncak gunung, adalah mungkin untuk melihat puncak Gunung Rinjani di pulau Lombok, meskipun kedua gunung sering tertutup awan.
Pada tanggal 18 Februari 1963, penduduk setempat mendengar ledakan keras dan melihat awan naik dari kawah Gunung Agung. Pada tanggal 24 Februari lava mulai mengalir menuruni lereng utara gunung, akhirnya perjalanan 7 km dalam 20 hari mendatang. Pada tanggal 17 Maret, gunung berapi meletus, mengirimkan puing-puing 8-10 km ke udara dan menghasilkan aliran piroklastik yang besar. Arus ini banyak menghancurkan desa-desa, menewaskan sekitar 1500 orang. Sebuah letusan kedua pada 16 Mei menyebabkan aliran awan panas yang menewaskan 200 penduduk lain.


4. Krakatau (VEI=6)
Krakatau adalah kepulauan vulkanik yang masih aktif dan berada di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra. Nama ini pernah disematkan pada satu puncak gunung berapi di sana (Gunung Krakatau) yang sirna karena letusannya sendiri pada tanggal 26-27 Agustus 1883. Letusan itu sangat dahsyat; awan panas dan tsunami yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Sampai sebelum tanggal 26 Desember 2004, tsunami ini adalah yang terdahsyat di kawasan Samudera Hindia. Suara letusan itu terdengar sampai di Alice Springs, Australia dan Pulau Rodrigues dekat Afrika, 4.653 kilometer. Daya ledaknya diperkirakan mencapai 30.000 kali bom atom yang diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki di akhir Perang Dunia II.
Letusan Krakatau menyebabkan perubahan iklim global. Dunia sempat gelap selama dua setengah hari akibat debu vulkanis yang menutupi atmosfer. Matahari bersinar redup sampai setahun berikutnya. Hamburan debu tampak di langit Norwegia hingga New York.
Ledakan Krakatau ini sebenarnya masih kalah dibandingkan dengan letusan Gunung Toba dan Gunung Tambora di Indonesia, Gunung Tanpo di Selandia Baru dan Gunung Katmal di Alaska. Namun gunung-gunung tersebut meletus jauh di masa populasi manusia masih sangat sedikit. Sementara ketika Gunung Krakatau meletus, populasi manusia sudah cukup padat, sains dan teknologi telah berkembang, telegraf sudah ditemukan, dan kabel bawah laut sudah dipasang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa saat itu teknologi informasi sedang tumbuh dan berkembang pesat.

Tercatat bahwa letusan Gunung Krakatau adalah bencana besar pertama di dunia setelah penemuan telegraf bawah laut. Kemajuan tersebut, sayangnya belum diimbangi dengan kemajuan di bidang geologi. Para ahli geologi saat itu bahkan belum mampu memberikan penjelasan mengenai letusan tersebut.
3. Maninjau (VEI=7)
Kaldera Maninjau dibentuk oleh letusan gunung berapi diperkirakan terjadi sekitar 52.000 tahun yang lalu. Simpanan dari letusan telah ditemukan dalam distribusi radial sekitar Maninjau membentang hingga 50 km di sebelah timur, 75 km di tenggara, dan barat ke pantai ini. Deposito diperkirakan akan didistribusikan lebih dari 8.500 km ² dan memiliki volume 220-250 km ³. kaldera ini memiliki panjang 20 km dan lebar 8 km.
2. Gunung Tambora (VEI=7)
Aktivitas vulkanik gunung berapi ini mencapai puncaknya pada bulan April tahun 1815 ketika meletus dalam skala tujuh pada Volcanic Explosivity Index. Letusan tersebut menjadi letusan tebesar sejak letusan danau Taupo pada tahun 181. Letusan gunung ini terdengar hingga pulau Sumatra (lebih dari 2.000 km). Abu vulkanik jatuh di Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan Maluku. Letusan gunung ini menyebabkan kematian hingga tidak kurang dari 71.000 orang dengan 11.000—12.000 di antaranya terbunuh secara langsung akibat dari letusan tersebut. Bahkan beberapa peneliti memperkirakan sampai 92.000 orang terbunuh, tetapi angka ini diragukan karena berdasarkan atas perkiraan yang terlalu tinggi. Lebih dari itu, letusan gunung ini menyebabkan perubahan iklim dunia. Satu tahun berikutnya (1816) sering disebut sebagai Tahun tanpa musim panas karena perubahan drastis dari cuaca Amerika Utara dan Eropa karena debu yang dihasilkan dari letusan Tambora ini. Akibat perubahan iklim yang drastis ini banyak panen yang gagal dan kematian ternak di Belahan Utara yang menyebabkan terjadinya kelaparan terburuk pada abad ke-19.

Selama penggalian arkeologi tahun 2004, tim arkeolog menemukan sisa kebudayaan yang terkubur oleh letusan tahun 1815 di kedalaman 3 meter pada endapan piroklastik. Artifak-artifak tersebut ditemukan pada posisi yang sama ketika terjadi letusan di tahun 1815. Karena ciri-ciri yang serupa inilah, temuan tersebut sering disebut sebagai Pompeii dari timur.
1. Toba Supervolcano (VEI=8)
Merupakan letusan gunung berapi yang paling dahsyat yang pernah diketahui di planet Bumi ini. Dan hampir memusnahkan generasi umat manusia di planet Bumi.
73.000 tahun yang lalu letusan dari supervolcano di Indonesia hampir memusnahkan seluruh umat manusia. Hanya sedikit yang selamat. Dan setelah Tsunami Gunung Berapi Di Indonesia menjadi Aktif sekali lagi dan mengancam umat manusia.
Letusan ini tidak bisa dibandingkan dengan apapun yang telah dialami di bumi sejak masa dimana manusia bisa berjalan tegak. Dibandingkan dengan SuperVolcano Toba, bahkan krakatau yang menyebabkan sepuluh ribu korban jiwa pada 1883 hanyalah sebuah sendawa kecil.
Padahal krakatau memiliki daya ledak setara dengan 150 megaton TNT. Sebagai perbandingan: ledakan Bom Nuklir hiroshima hanya memiliki daya ledak 0,015 megaton, dan secara lisan maka daya musnahnya 10.000 kali lebih lemah dibanding krakatau.
Seperti yang telah diketahui oleh para ilmuwan, toba hampir memusnahkan umat manusia 73.00 tahun yang lalu. Saat itu manusia neanderthal menghuni bumi kita bersamaan dengan homo sapiens di eropa, serta homo erectus dan homo floresiensis di asia. Saat itu sangat dingin di eropa, Zaman es terakhir ini berjalan lancar dimana kijang, kuda liar dan rusa raksasa diburu. Selain makanan herbivora, mammoth dan badak berbulu juga seringkali menjadi menu makanan manusia saat Toba, dengan diameter 90 kilometer di pulau yang sekarang dikenal dengan nama Sumatera.Meledak dalam arti yang sebenarnya.
Bersamaan dengan gelombang besar tsunami, ada 2.800 kilometer kubik abu yang dikeluarkan, yang menyebar ke seluruh atmosfir bumi kita. Yang mungkin telah mengurangi jumlah populasi manusia menjadi hanya sekitar 5000 sampai 10000 manusia saja.
Sebenarnya manusia jaman sekarang berasal dari beberapa ribu manusia yang selamat dari letusan super volcano Toba 73.000 tahun yang lalu
Oleh karena itu Gunung berapi di Indonesia bertanggung jawab atas hampir musnahnya umat manusia. Dan Dari 60 hingga 70 gunung berapi yang dapat ditemuai di area tersebut(Indonesia) sekarang. Beberapa diantaranya menjadi aktif kembali dalam beberapa bulan maupun beberapa minggu setelah gempa di dasarlaut pada bulan desember 2004.
Walaupun Toba sampai saat ini masih tertidur jauh dan aman dibawah sebuah laut besar yang menyandang nama sama di Sumatera Utara. banyak orang yang takut apabila suatu saat Gunung Berapi aktif di Talang yang berada 300 kilometer di selatan Toba meletus, bisa membangunkan Raksasa yang tertidur.
Vulkanologis Prof. Ray Cas mengatakan ‘Hal itu mungkin saja terjadi, tapi bila hanya Toba siap untuk meletus dan kejadian diatas bukanlah satu-satunya indikasi akan kejadian tersebut.”
Sang ahli tersebut berpikir bahwa mungkin saja suatu hari nanti letusan besar lain akan terjadi tapi hal itu baru akan mungkin terjadi sekitar 10.000 atau bahkan 100.000 tahun lagi.Tetapi biar bagaimana pun tidak semua hal dapat diprediksi.

Continue Reading...

Misteri Gunung Merapi


Gunung Merapi Meletus

Asap putih sulfur keluar dari puncak Gunung Merapi, Jumat (22/10). Status Gunung Merapi dinaikkan menjadi siaga dari status sebelumnya waspada dikarenakan deformasi, gempa vulkanik, gas vulkaniknya mengalami peningkatan yang sangat signifikan sejak beberapa hari lalu. TEMPO/Arif Wibowo
TEMPO InteraktifYOGYAKARTA - Gunung berapi aktif di Indonesia, Merapi meletus dengan mengeluarkan awan panas yang tercatat sejak pukul 17.02 WIB. " Sejak 17.02 WIB hingga 17.34 WIB terjadi empat kali awan panas dan sampai sekarang awan panas terus muncul susul menyusul tidak berhenti" kata Surono, Kepala Pisat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi di Yogyakarta, Selasa 26 Oktober 2010.
Menurut dia, munculnya awan panas tersebut menjadi tanda sebagai erupsi Gunung Merapi. Awan panas pertama yang muncul pada pukul 17.02 WIb mengarah ke barat. Namun awan panas yang berikutnya tidak dapat terpantau dengan baik karena kondisi cuaca di puncak Merapi cukup gelap dan hujan.
Sirine bahaya di Kaliurang, Sleman berbunyi pada pukul 17.57 WIB. Pada pukul 18.05 WIB Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta menarik semua petugas dari pos pengamatan.
" Pada 2006, awan panas terjadi selama tujuh menit. Namun pada tahun ini, awan panas sudah terjadi lebih dari 20 menit" katanya.
Lamanya awan panas tersebut, lanjut dia, menunjukkan energi yang cukup besar. Pada pukul 18.00 WIB terdengar letusan sebanyak tiga kali yang terdengar dari pos Jrakah dan pos Selo yang disusul dengan asap membumbung setinggi 1,5 kilometer mengarah ke selatan. " Tipe letusan Merapi dipastikan eksplosif" ujarnya.
WDA | ANT
Berita Terkait:
Continue Reading...

Merah-Putih

Berkibarlah bendera negeriku
Berkibarlah engkau didadaku
Junjungkanlah kepada dunia
semangatmu yang panas membara

Daku ingin jiwa raga ini
selaraskan keanggunan
Daku ingin jemariku ini
menuliskan kharisma mu
Berkibarlah bendera negriku
Berkibar di luas nuansamu
Tunjukkanlah kepada dunia
ramah-tamah budi bahasamu
Daku ingin kepal tangan ini
menunaikan kewajiban
putra bangsa yang mengemban cita
hidup dalam kesatuan
Lagu Gombloh
Continue Reading...

Senin, 18 Oktober 2010

RAMALAN ZODIAK 19 OKTOBER 2010

Ramalan Bintang Capricorn Pendiam, Rajin dan Ambisius, Materialis, Gengsi Tinggi, Suka Memerintah, Suka memperalat Orang Lain.

Minggu ini Anda melakukan perubahan hingga hidup Anda lebih efektif. Masalah pasti selalu ada dan menimpa tiap orang. Tapi, jangan terlalu dipikirkan karena Anda harus menyelesaikan pekerjaan lain. Cermatlah dalam bersikap dan jaga emosi.
Pekerjaan: Ada perubahan.
Keuangan: Jauh meningkat.
Asmara: Agak tenang.

Pasangan Serasi : Cancer, Taurus, Virgo, Scorpio, Pisces
Pasangan Tidak Serasi : Gemini, Leo, Sagittarius, Aquarius

Continue Reading...

Lee Min Hoo Larang Pacar Pakai Rok Mini

Lee Min Hoo  
VIVAnews - Sejak memerankan tokoh Gu Jun Pyo di serial 'Boys Before Flower', popularitas Lee Min Hoo semakin menanjak. Pria kelahiran 22 Juni 1987 ini menjadi idola baru para wanita termasuk di Indonesia. Ternyata, ada sisi lain dari pria berlesung pipit ini. Dia mengaku tak suka melihat wanita yang menggunakan rok mini.

Jika para pria senang melihat wanita yang mengenakan busana seksi, Lee Min Hoo justru berbeda. Bintang serial 'Personal Taste' ini mengaku dirinya malah tak merasa nyaman dan terganggu saat melihat seorang wanita menggunakan rok mini.

Dia paling kesal saat melihat kakak wanitanya menggunakan rok pendek tersebut. Dia mengatakan dirinya termasuk pria yang konservatif. "Aku punya kakak perempuan dan aku sangat tidak suka kaetika dia memakai rok mini," kata Lee Min Hoo seperti dikutip dari Sompi.Com, Kamis 15 Juli 2010.

Pria berzodiak Cancer ini menambahkan ketidaksukaannya itu bukan berarti dia tak suka melihat wanita menggunakan rok tersebut. Tetapi, untuk orang-orang terdekatnya seperti kakak, adik atau kekasihnya, dia sangat melarang keras mereka menggunakan rok tersebut. Dan dia sangat keras dengan larangannya tersebut.

"Perempuan mana saja yang punya hubungan denganku, biar pun itu temanku, aku akan mengomeli mereka jika mereka memakai rok mini," ucapnya.

Meski demikian, Lee Min Hoo mengaku saat ini dirinya sedang menjomblo. Aktor yang baru saja merayakan ulang tahunnya, itu mengaku berharap mendapatkan kado spesial di ulang tahunnya yang ke 23 ini dia bisa memiliki pacar. Dia juga tak akan menutup hatinya untuk fansnya. Jika fansnya itu memiliki tipe ideal yang telah dia tetapkan, bukan tak mungkin dia akan jatuh cinta dengan penggemarnya tersebut.

"Jika sudah berurusan dengan cinta, kamu tidak akan pernah tahu bagaimana dan di mana hal itu akan terjadi," ujarnya.

Jadi, buat para fans aktor top Korea ini jangan putus asa dulu. Pernyataan Lee Min Hoo itu mungkin saja suatu harapan untuk aklian pecinta cowok yang memiliki tinggi badan 185 cm tersebut. (pet)
• VIVAnews
Continue Reading...
 

Template Copy by Blogger Templates | BERITA'KU |MASTER SEO |FREE BLOG TEMPLATES